Kamis, 01 September 2011

Konstruktivisme Sebagai Suatu Pendekatan Untuk Mengajar Ilmu Pengetahuan

Sebagian kecil guru, hari pertama dalam mengajar merupakan hal yang menakutkan. Mereka ingin mengetahui apa yang akan mereka lakukan nantinya. Apakah mereka mempunyai pandangan tersendiri yang bisa diterapkan di hari pertamanya mengajar? Apakah pandangan tersebut cocok dan bisa diterima oleh para siswa? Menjadi guru mempunyai banyak tanggung jawab, memerlukan banyak strategi agar para siswa mampu mengerti tentang materi yang diberikan di sekolah. Dalam penerapan strategi yang digunakan mempunyai dampak terhadap siswa. Salah satu pendekatan yang digunakan guru dalam mengajarkan sains adalah pendekatan konstruktivisme, dimana menurut pandangan psikologi pendekatan ini bisa membangun kemampuan siswa yang diperoleh dari lingkungan sehingga menjadi pengalaman yang baru. Pengalaman tersebut akan berpengaruh dalam berinteraksi, sehingga dapat dipahami bahwa konstruktivisme mempertimbangkan tiga aspek belajar sains. Yang pertama konsepsi pribadi anak-anak, yang kedua konstruksi hubungan antara pribadi, yang ketiga konstruksi sebagai ilmu pengetahuan umum.
Ketika pendekatan konstruktivisme digunakan untuk mengajar sains pada anak anak usia SD mere ka sudah mempunyai pengalaman misalnya cahaya, bunyi, warna, dan suhu dimana pengalaman mereka itu menjadi dasar mereka dalam proses KBM. Situasi seperti ini memegang peranan yang sangat penting dalam pendekatan konstruktivisme dimana siswa bisa menjelaskan gagasan mereka kepada orang lain, situasi ini juga menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mendengarkan gagasan dari siswa lain. Pada intinya manfaat utamanya adalah agar para siswa mampu memberikan gagasan mereka melalui berbicara sampai dengan mendengarkan gagasan orang lain. Aspek yang selanjutnya berhubungan dengan pengetahuan umum. Pelajaran sains mempunyai hubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Pembelajaran ini mengajak anak-anak belajar dan melihat bagaimana sains ini diterapakan di dalam kehidupan nyata.

Didalam pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran sains, guru hanya menjadi pemandu. Seperti pada tiga aspek di atas penting juga untuk menyadarinya, bahwa tugas seorang murid tidak hanya mempelajari dari apa yang diberikan guru melainkan yang penting pertama menurut pendekatan konstruktivisme ini adalah lebih menggunakan pengetahuan siswa itu sendiri yang berhubungan dengan materi yang diajarkan untuk membantu mereka memahami atau memperjelas konsep mereka tentang sains. Sebagai guru yang terpenting adalah kita dapat memberikan motivasi dan pengalaman untuk siswa dalam mempelajari sains tersebut. Pendekatan konstruktivisme ini sangat penting bagi dunia pendidikan. Paling tidak mereka sudah mengetahui terlebih dahulu mengenai apa yang sedang diajarkan kepada mereka. Hal ini akan membuat mereka merasa bahwa betapa pentingnya pelajaran tersebut bagi mereka sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mereka walaupun tdak menjadi seorang ilmuwan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar