Minggu, 2009 Maret 08
Oleh: Damaskus Beny
Oleh: Damaskus Beny
Karet Alam bagi kebanyakan orang-orang yang berada di Kalimantan dan Sumatera bukanlah sesuatu yang asing lagi di telinga mereka, kebetulan saya asli putra daerah Kal-Bar.Keberadaannya di tengah masyarakat sudah menjadi bagian kehidupan dan sejarah yang tidak terlupakan sampai kapanpun. Kebiasan masyarakat daerah Kalimantan yang hidup bergantung dari alam merupakan cerminan bahwa karet merupan salah satu Nafas atau urat nadi kehidupan.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman maka perubahan pada sendi-sendi kehidupan manusia juga mengalami perubahan dan pergeseran begitu juga dengan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat Kalimantan Barat khususnya yang berada di daerah pedalaman. Mata pencarian masyarakat daerah yang dulunya banyak mengandalkan ketersedian alam secara alami kini memaksa mereka untuk mengadakan inovasi mata pencarian yang tetap bertumpu pada alam. Karet alam merupan alternatif mata pencarian yang menjanjikan bagi kehidupan mereka, karena pengelolaannya yang terbilang simple dan sederhana dan hasil yang diperolehpun tidak terlalu mengecewakan. Sudah sekian lamanya bahkan sidah bertahun-tahun kehidupan mereka bergantung pada karet alam dimana hasil yang diperoleh digunakan untuk memenuhi kehidupan mereka yang tidak dapat disediakan oleh alam sekitar. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan dunia juga membawa mereka hidup pada tahap yang tidak bisa dihindari yaitu meningkatnya kebutuahan dan tuntutan hidup demi menjaga dan mempertahankan kehidupan mereka. Pekerjaan menoreh (sebutanyang sering digunakan untuk menyadap karet) yang dulunya hanya sebatas untuk memenuhi kehidupan mereka yang tidak disediakan oleh alam kini menjadai tumpuan di semua sektor perekonomian kehidpan mereka.Semejak era tahun 90an bergulir di daerah pedalaman Kal-Bar semejak itu juga kesadaran arti penting dunia pendidikan menjadi isu yang penting. Mulai satu persatu diantara putra-putri daerah pedalaman Kal-Bar berjuang untuk mengenyam dunia pendidikan. Peran Karet alam dalam menopang dunia pendidikan anak-anak pedalaman Kal-Bar sangat besar dan bearti, karena sebagian besar orang tua ,mereka bekerja sebagai petani karet. Kini sudah banyak serjanawan yang telah berhasil dan sukses karena karet alam, mereka adalah orang-orang pejuang tangguh yang tak pernah kenal lelah untuk menatap masa depan yang lebih baik. Akan tetapi kini keberadaan karet yang terbilang sebagi ikonnya kehidupan masyarakat di pedalaman Kal-Bar sudah terancam punah dan terabaikan. Permasalahan ini tidak terlepas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap budidaya karet alam tersebut. Padahal kemampuan karet alam dalam menyerap tenaga kerja setidaknya bisa menguarangi jumlah angka penganguran sekian persen yang ada di Republik ini.
Faktor lain adalah keberadaan Kelapa sawit oleh para Investor baik Lokal, Nasional maupun Asing menjadi keberadaan karet seolah-olah terpinggirkan. Padahal jika kita cermati Karet alam bisa produktif dan bertahan sampai usia 35 tahun dan dampakak yang ditimbulkan bagi alam sekitarpun tidak begitu berpengaruh. Kalaupun Kelapa Sawit dikatakan lebih menjanjukan dibandingkan dengan karet alam saya rasa perlu diklarifikasi lagi karena siapa yang tidak tahu bahwa karet memegang peranan penting sebagai bahan baku dalam dunia Industri maupun Otomotif. Sekarang tingal kita yang memilih, mana yang seharusnya dibudidayakan dan diolah sepenuhnya...................???karena dunia kerja juga merupakan pilihan. Salam untuk teman-teman yang berjuang karena ditopang oleh Karet Alam.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman maka perubahan pada sendi-sendi kehidupan manusia juga mengalami perubahan dan pergeseran begitu juga dengan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat Kalimantan Barat khususnya yang berada di daerah pedalaman. Mata pencarian masyarakat daerah yang dulunya banyak mengandalkan ketersedian alam secara alami kini memaksa mereka untuk mengadakan inovasi mata pencarian yang tetap bertumpu pada alam. Karet alam merupan alternatif mata pencarian yang menjanjikan bagi kehidupan mereka, karena pengelolaannya yang terbilang simple dan sederhana dan hasil yang diperolehpun tidak terlalu mengecewakan. Sudah sekian lamanya bahkan sidah bertahun-tahun kehidupan mereka bergantung pada karet alam dimana hasil yang diperoleh digunakan untuk memenuhi kehidupan mereka yang tidak dapat disediakan oleh alam sekitar. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan dunia juga membawa mereka hidup pada tahap yang tidak bisa dihindari yaitu meningkatnya kebutuahan dan tuntutan hidup demi menjaga dan mempertahankan kehidupan mereka. Pekerjaan menoreh (sebutanyang sering digunakan untuk menyadap karet) yang dulunya hanya sebatas untuk memenuhi kehidupan mereka yang tidak disediakan oleh alam kini menjadai tumpuan di semua sektor perekonomian kehidpan mereka.Semejak era tahun 90an bergulir di daerah pedalaman Kal-Bar semejak itu juga kesadaran arti penting dunia pendidikan menjadi isu yang penting. Mulai satu persatu diantara putra-putri daerah pedalaman Kal-Bar berjuang untuk mengenyam dunia pendidikan. Peran Karet alam dalam menopang dunia pendidikan anak-anak pedalaman Kal-Bar sangat besar dan bearti, karena sebagian besar orang tua ,mereka bekerja sebagai petani karet. Kini sudah banyak serjanawan yang telah berhasil dan sukses karena karet alam, mereka adalah orang-orang pejuang tangguh yang tak pernah kenal lelah untuk menatap masa depan yang lebih baik. Akan tetapi kini keberadaan karet yang terbilang sebagi ikonnya kehidupan masyarakat di pedalaman Kal-Bar sudah terancam punah dan terabaikan. Permasalahan ini tidak terlepas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap budidaya karet alam tersebut. Padahal kemampuan karet alam dalam menyerap tenaga kerja setidaknya bisa menguarangi jumlah angka penganguran sekian persen yang ada di Republik ini.
Faktor lain adalah keberadaan Kelapa sawit oleh para Investor baik Lokal, Nasional maupun Asing menjadi keberadaan karet seolah-olah terpinggirkan. Padahal jika kita cermati Karet alam bisa produktif dan bertahan sampai usia 35 tahun dan dampakak yang ditimbulkan bagi alam sekitarpun tidak begitu berpengaruh. Kalaupun Kelapa Sawit dikatakan lebih menjanjukan dibandingkan dengan karet alam saya rasa perlu diklarifikasi lagi karena siapa yang tidak tahu bahwa karet memegang peranan penting sebagai bahan baku dalam dunia Industri maupun Otomotif. Sekarang tingal kita yang memilih, mana yang seharusnya dibudidayakan dan diolah sepenuhnya...................???karena dunia kerja juga merupakan pilihan. Salam untuk teman-teman yang berjuang karena ditopang oleh Karet Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar